Setiap hari Jumat di Minggu terakhir, anak-anak Don Bosco khususnya SMPLB selalu tidak sabar ingin membaca pengumuman yang ditulis oleh Bu Linda di papan pengumuman kecil yang terpasang di depan ruang TU SMPLB. Setelah selesai membaca ada beragam ekspresi yang mereka tunjukkan. Mereka si anak pemata, sejuta ekspresi, tidak mungkin bisa menyembunyikan rasa. Guru-guru sudah hafal dengan segala tingkah mereka. Ada yang tersenyum, ada yang tertawa, ada yang berbinar-binar. Ya, mereka sudah membayangkan hari Sabtu berjalan-jalan dan yang Istimewa adalah mereka akan bertemu dengan anak-anak dari SLB/B Dena Upakara.
Sebenarnya, anak-anak Don Bosco sudah mempunyai jam kunjung ke Dena Upakara. Namun, kegiatan jalan sehat ke alun-alun sepertinya sangat berkesan bagi mereka. Hampir setiap hari Sabtu pada Minggu yang terakhir, kegiatan anak-anak Don Bosco adalah jalan sehat bersama guru dan pada akhirnya berjumpa dengan anak-anak Dena Upakara di titik kumpul yang sudah diagendakan. Kadang di alun-alun kadang di taman Selomanik atau di lokasi lain yang sudah direncanakan sebelumnya.
Hari Sabtu pagi, anak-anak Don Bosco sudah bersolek. Mereka merapikan baju tatanan rambut dan harum parfumnya sudah tersebar di segala penjuru. Pukul setengah delapan mereka bersiap. Ada satu budaya yang ditanamkan oleh para guru yaitu kakak menggandeng adik-adiknya yang masih kecil. Kakak-kakak harus menjaga adiknya sepanjang perjalanan menuju lokasi yang sudah disampaikan oleh koordinator. Sabtu pada Minggu terakhir bulan lalu, lokasi anak-anak Don Bosco bertemu dengan rombongan dari Dena Upakara adalah di Alun-Alun Wonosobo. Tak butuh waktu lama untuk tiba di lokasi.
Anak-anak Don Bosco sepertinya waktu itu harus menunggu, rupanya rombongan Dena Upakara belum sampai di alun-alun. Kegelisahan mulai terlihat dari raut wajah anak-anak Don Bosco. Tak selang kemudian, rombongan Dena Upakara mulai muncul dari kejauhan. Sudah bisa dibayangkan, ekspresi kebahagiaan hadir di wajah-wajah anak Don Bosco. Dan, Ketika berjumpa dengan teman-teman dari Dena Upakara ternyata hal yang sama juga dapat dilihat dari ekspresi anak-anak Dena Upakara. Mereka gembira bisa bertemu.
Dari perjumpaan itu, ada yang bermain basket, ada yang berlari, ada yang sekadar bertegur sapa, ada yang bercerita satu sama lain. Untuk anak asrama 0 Don Bosco juga saling berkolaborasi dengan anak asrama 0 atau praSD dari Dena Upakara. Awalnya, mereka enggan untuk berinteraksi. Ada yang malu dan ada yang memang tidak suka apabila berjalan-jalan dengan lawan jenis. Namun, lama-lama mereka saling sapa dan berakhir dengan jalan-jalan mengitari alun-alun. Tak lupa, guru dan pengasuh mendampingi anak-anak tersebut.
Acara jalan sehat tersebut biasanya berakhir pada pukul setengah sepuluh. Setelah acara selesai, rombongan Dena Upakara kembali ke sekolah. Demikian pula dengan rombongan dari Don Bosco. Sepanjang perjalanan pulang, ada yang membawa surat sambil malu-malu menunjukkan pada ibu atau bapak guru. Tidaklah khawatir, surat yang diberikan ke anak-anak tentu saja sudah melalui proses pengawasan guru/pendamping. Tujuan dari jalan sehat bersama ini adalah mengenalkan anak-anak bahwa ada teman lawan jenis yaitu siswi dari Dena Upakara. Selain itu, mempererat jalinan silaturahmi antarguru dan antarmurid. Berangkat dari hal itu, Sabtu pada Minggu terakhir setiap bulan yang selalu dinanti anak-anak Don Bosco dan Dena Upakara akan terus dijadikan program rutin sebab berdampak baik untuk kesehatan, psikologi, dan tumbuh kembang anak-anak, baik anak-anak Don Bosco maupun Dena Upakara.
Salam dari
–rosadelima-