Pada hari minggu tgl 1 Desember 2024 Keluarga ADECO wilayah KEDU ke Yogyakarta. Karena rombongannya besar, maka dibagi dua : Tim Wonosobo – Purworejo dan Tim Temanggung – Magelang, agar perjalanan lebih nyaman dengan mobil. Tim Temanggung-Magelang tiba di rumah Bu Tumir pada jam 09.15 Wib, sejam kemudian tim Wonosobo-Purworejo tiba. Kami disuguhi minuman teh hangat, snack dan makan siang.
Bu Tumir bercerita tentang pengalamannya dari awal pertama masuk sebagai guru DU pada tanggal 4 Oktober 1980 sampai pensiun pd bulan Maret 2019. Dia diperpanjang mengajar di DU sampai bulan November 2023. Sejak bulan Juli 2017 sore hari senin, selasa, rabu Bu Tumir merangkap memberi les artikulasi untuk anak-anak P1,P2 dan P3 di Don Bosco sampai bulan Mei 2024 (jam 16.00-17.30, Senin anak-anak kelas P1, Selasa anak-anak kelas P2 dan Rabu anak-anak kelas P3).
Bu Tumir pindah Kembali ke Yogyakarta pada hari Jumat tgl 21 juni 2024. Sekarang ini mulai bulan Juli 2024 pada hari Selasa dan Kamis Bu Tumir membantu mengajar artikulasi pada anak-anak HKI Wirobrajan mulai jam 08.00 – 11.00. Sr Cressent sebagai kepala Yayasan Dena Upakara juga minta tolong Bu Tumir untuk mendamping calon Guru bantu di DU belajar artikulasi.
Kami ADECO KEDU memberi kado berupa : bed cover dan bibit tanaman mangga kepada Bu Tumir, tidak lupa kami pun berfoto bersama. Setelah itu kami pamit pulang.
Kami melanjutkan kunjungan ke SLB G-AB Helen Keller Indonesia Wirobrajan – Yogyakarta, perjalanan dari Rumah Bu Tumir ke HKI hanya 10 menit, kami bertemu dan menyapa dengan Sr Cressent (Kepala Yayasan Dena Upakara ), kemudian suster bercerita tentang proses mendirikan sekolah SLB G-AB HKI dari tahun 1995 sampai sekarang. HKI pertama didirikan di jl. Bismo – Wonosobo pada tahun 1995, waktu itu hanya ada satu murid buta tuli yang bernama Gita asal Semarang . Pengajaran menggunakan bahasa isyarat. Lalu HKI pindah ke Medari, hanya satu tahun di Medari pada tahun 1998, dan kemudian pindah ke Sleman selama dua tahun, pada tahun 1999 sampai tahun 2001. Gedung sekolah di Medari dan Sleman itu hanyalah rumah kontrakan. Kemudian setelah itu menetap di Wirobrajan tahun 2001. Pada tahun 2008 HKI diresmikan. Dan karena muridnya bertambah, maka dibangun gedung tambahan di samping rumah asli.
Pada tahun 2022 dibangun gedung HKI baru di Sedayu, Yogyakarta untuk memperluas sekolah. Sekarang murid di HKI Wirobrajan ada 15 anak ( umur 6-12 tahun). Di sedayu ada 20 anak yang umur 13-20 tahun. Anak-anak tidak semua buta tuli. Ada yang buta plus retardasi mental, ada juga yang tuli plus hiperaktif, tuli – retardasi mental, tuli – autis dan berbagai macam kebutuhan khusus lainnya.
Kami memberi sumbangan sembako ( beras 25 kilo, minyak goreng dan mie ) buat anak – anak SLB G-AB HKI, sekalian foto bersama. Lalu kami berkeliling melihat sekolah SLB G-AB HKI Wirobrajan, kemudian pamit pulang.
Mumpung ada waktu, kami melanjutkan dengan rekreasi jalan-jalan ke Malioboro, sampai di Malioboro jam 13.30, melihat-lihat sambil berfoto-foto dan berbelanja. Jam 15.00 sore kami ADECO KEDU pulang ke rumah masing-masing dengan selamat.
Penulis :
Esti Sulistyaningrum (DU, 2000)
ADECO wilayah Kedu.