Sudah tentu merupakan hal yang lumrah bagi para alumni sekolah untuk mengadakan kegiatan temu kembali atau dikenal dengan reuni. Kata “Reuni” jika dirujuk dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki pengertian yakni pertemuan kembali teman sekolah setelah berpisah cukup lama. Hal tersebut juga berlaku pada kami, para alumni sekolah Don Bosco dan Dena-Upakara.
Pada tanggal 30 Desember 2023, diadakan reuni Adeco dalam peringatan ulang tahun sekolah Dena-Upakara ke-85 tahun. Acara reuni tersebut dilaksanakan di Kaliurang, Yogyakarta. Tepatnya di Hotel Kana. Reuni Adeco dan Matabar 2024 berlangsung selama 3 hari 2 malam yakni dari tanggal 30 Desember 2023 sampai 1 Januari 2024.
Sabtu, 30 Desember 2023
Adem, bersih dan damai. Itu yang didapatkan di Hotel Kana. Pada siang hari sekitar jam 11 siang, datanglah para alumni-alumni dengan barang-barang bawaan untuk 3 hari 2 malam. Sebelum check-In, mereka diminta melakukan registrasi ulang dengan menandatangani formulir yang sudah disediakan oleh panitia penerima Tamu. Tujuan hal tersebut adalah mengecek ulang sehingga dapat terhindar dari indikasi penyusup dari luar. Sesudah itu, mereka diberi kunci kamar dan diarahkan ke kamar hotel masing-masing sesuai dengan koordinasi para panitia. Sore hari kemudian, diadakan misa sebagai pembuka acara Reuni Adeco dan Matabar 2024 di ruang Aula. Misa tersebut dipimpin oleh Romo Atanasius Hardinus Roga, Pr. Yang menjadi istimewa dari misa tersebut selain sebagai pembuka acara Reuni Adeco dan Matabar 2024, yakni tersedianya Juru Bahasa Isyarat (JBI) untuk misa liturgi tersebut. Misa tersebut berlangsung selama kurang lebih 1 jam. Usai misa liturgi, kami berkesempatan untuk foto bersama dengan Romo, Bruder dan Guru.
Sesudah foto bersama, dilanjutkan dengan makan malam di ruang makan yang terpisah dengan ruang Aula, karena sudah lapar apalagi waktu sudah menunjukkan sekitar jam 6 -7 malam. Di Hotel tersebut menyajikan beberapa macam makanan yang enak sekali serta menyediakan kopi dan teh. Namun minuman teh yang paling banyak diminum! Udaranya dingin waktu itu, apalagi saat itu sedang hujan. Setelah makan malam bersama, mereka kembali ke ruang Aula untuk mendengarkan sambutan-sambutan tamu yang diundang. Yang pertama ialah sambutan Bruder Adrian, selaku pembina Adeco memberi sambutan singkat. Sambutan tersebut berisi tentang perkenalan diri kemudian memberi harapan untuk reuni agar hubungan para alumni tetap kompak dan terjalin. Selanjutnya sambutan oleh Bu Tumir, guru Artikulasi sekolah Dena-Upakara. Beliau hanya memberi sambutan singkat terutama memberi harapan agar Adeco semakin kompak dan bersatu. Setelah memberi sambutan Br. Adrian dan Bu Tumir, panitia acara Reuni Adeco dan Matabar 2024 memberi plakat sebagai ucapan terima kasih atas kehadiran pada acara Reuni Adeco dan Matabar 2024 kepada Bruder Adrian dan Bu Tumir. Bersamaan dengan itu, kami mengakhiri acara hari pertama dengan foto bersama di ruang Aula.
Minggu, 31 Desember 2023
Hari kedua dimulai dengan kegiatan jalan pagi di sekitar hotel tersebut, namun sayangnya cuaca waktu itu agak mendung dan sedikit sekali yang ikut acara jalan pagi karena kebanyakan masih molor tidur.
Setelah acara jalan pagi, kami semua mandi – berdandan diri dan bersiap-siap melanjutkan kegiatan kedua. Sesudah itu, kami makan sarapan dan minum teh hangat. Selama sarapan, kami semua makan sambil berbasa basi sebentar sebagai bentuk sapaan. Setelah menghabiskan 30 menit, kami melanjutkan kegiatan lain yakni menyaksikan paparan presentasi oleh Momi – alumni Don Bosco – tentang bahasa Isyarat, sebagai alat komunikasi. Selama ia memaparkan, isi bahasannya benar-benar berbobot , salah satunya tentang jumlah bahasa yang ada di seluruh dunia. Beliau menyampaikan bahwa bahasa Isyarat juga merupakan bahasa karena merupakan alat komunikasi komunitas Tuli. Maka jangan merasa malu bila memiliki bahasa Isyarat karena sama-sama merupakan bahasa.
Setelah paparan Momi tentang bahasa Isyarat, dilanjutkan paparan oleh Kakak Davie – alumni Don Bosco – tentang ada kelas untuk belajar bahasa Isyarat yakni Pusbisindo dan rencana akan ada kegiatan perkemahan Tuli untuk Indonesia di Wonosobo. Sesudah itu, kami diberi waktu istirahat dengan makan snack dan minuman yang disediakan dari Hotel Kana. Tidak lama kemudian, kami kembali melanjutkan kegiatan yakni kegiatan berbagai lomba.
Yang pertama ialah lomba ketangkasan yang dilakukan secara individu. Ada sebuah papan berkotak, terdapat gambar kaki atau telapak tangan kanan kiri, bila si peserta salah menempati menempatkan kaki atau telapak tangan atau tidak sesuai dengan gambar yang tertera pada gambar tersebut, Ia harus mengulang dari awal sampai benar. Bila si peserta langsung meloloskan tanpa ulang, ia akan maju ke final sampai memperoleh juara. Suasana kala itu seru sekali bahkan penuh antusias. Seusai jenis lomba itu, dilanjutkan lomba estafet karet dengan kecepatan waktu. Lomba itu dilakukan secara berkelompok dengan orang yang sudah dipilih.
Sesudah lomba estafet karet, dilanjutkan lomba baca bibir. Lomba itu juga dilakukan secara kelompok seperti waktu lomba estafet karet. Selama lomba baca bibir, suasana sangat seru sekali karena ada yang salah baca bibir. Apalagi ada yang menebak-nebak kata yang diucapkan itu apa karena ada beberapa kata dengan pelafalan agak sama. Meski demikian, kami semua sangat terhibur sekali. Setelah berpuas-puas dengan lomba-lomba tersebut, kami kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat sebentar lalu membersihkan badan supaya nanti mengikuti kegiatan selanjutnya dengan keadaan yang segar dan bersih.
Setelah menghabiskan jam istirahat, kami kembali mengikuti acara selanjutnya yakni mendengarkan sambutan Suster Antonie selaku pembina Adeco dan Suster Ester selaku Kepala Sekolah SLB/B Dena-Upakara. Pada sambutan itu, Suster Antonie memaparkan banyak hal. sekali. Yang menjadi perhatian ialah: Terdapat jarak antara alumni senior dan junior, rencana menghidupkan kembali majalah penghibur dengan bentuk baru yakni bentuk website dan terakhir ialah keluh kesah kondisi murid-murid Dena Upakara saat ini.
Sesudah itu, kami kembali mengisi perut dengan makan malam sekitar 30 menit. Sembari makan malam, kami saling mengobrol satu sama lain. Saat makan malam itu, embari itu, diumumkan bahwa bagi yang mau ikut ke wisata Heha Forest dan naik kereta kelinci harap mempersiapkan diri, Tidak lama kemudian mereka yang hendak ikut ke wisata Heha berbondong-bondong bersiap pergi ke Heha Forest dengan naik kereta kelinci. Sisanya dapat menghabiskan waktu istirahat di kamarnya. Setelah mereka kembali dari tempat wisatanya, kami melanjutkan acara utama yakni Malam Tahun Baru.
Pada acara Malam Tahun Baru, kami mengawali dengan bermain games untuk menceriakan suasana sebelum menyongsong Tahun Baru. Pada permainan itu, tiap kali peserta tersisih, mereka diberikan hadiah – hingga tersisihlah peserta terakhir tersisih lah yang mendapat hadiah luar biasa, yakni Televisi! Wow!
Detik per detik jarum jam terus melaju hingga ketika menjelang jam 12 malam, bersamaan dengan selesainya permainan, kami diminta mewakili 5 peserta dengan agama masing-masing yakni Katolik, Kristen, Islam, Budha, Hindu dan Konghucu. Untunglah semua ada. Mereka diminta mengirim doa sesuai agama masing-masing. Setelah itu, kami semua saling mengucapkan selamat tahun baru. Suasana yang menyenangkan!.
Bersamaan dengan itu, keluarlah kami semua dari ruang Aula dan menyaksikan pesta kembang api. Kembang api itu dibelikan dan diberikan oleh alumni dari Medan dan pembina panitia acara Reuni dan Matabar 2024. Suasana yang meriah sekali!.
Senin, 1 Januari 2024
Hari ketiga merupakan hari penutupan acara Reuni dan Matabar 2024. Tidak banyak kegiatan yang dilakukan. Yang pertama ialah berkumpul di ruang Aula, semua para alumni saling mengucapkan terima kasih sekaligus memberi review mengenai acara dan akomodasi Hotel. Mereka mengatakan bahwa mereka merasa puas dengan acara Reuni dan Matabar 2024, meski ada hal yang perlu diperbaiki. Selain itu, mereka merasa bahwa harga yang dibayar sesuai dengan kesediaan di Hotel.
Sesudah itu, kami semua diminta keluar sebentar untuk berfoto bersama sebagai bentuk dokumentasi dan kenang-kenangan bersama. Setelah itu, kami semua bersayonara satu sama lain. Saatnya kembali ke tempat asalnya masing-masing.
Penulis:
Vincentia Prasetya Anggraeni Pangestu