Minggu, Desember 22, 2024
No menu items!
spot_img
BerandaTentang KamiSEJARAH“Sejarah Majalah PENGHIBURKU – INFO ADECO – MSMP”

“Sejarah Majalah PENGHIBURKU – INFO ADECO – MSMP”

      Ketika Para Suster Missionaris Belanda masih berkarya di Indonesia, SLB Dena-Upakara menerbitkan Majalah yang Bernama “PENGHIBURKU” untuk sarana komunikasi para mantan murid. Pengelolaan penerbitan majalah “PENGHIBURKU” itu ditangani langsung oleh mantan Kepala Sekolah SLB Dena Upakara – Sr. Myriam Therese, PMY (rip) – dibantu oleh murid2 kelas 8 (klas terakhir). Pembuatan majalah tersebut dikerjakan dengan mesin STENSIL, ilustrasi (gambar yg mendukung artikel dikerjakan oleh Sr,. Henricia, PMY (rip). Artikel2 dikirim oleh para bekas murid (alumni) Angkatan 1960 – 1990. Penerbitan majalah PENGHIBURKU itu terjadi pada tahun 1965, diterbitkan setiap 2 bulan sekali. Setiap artikel dari bekas murid lebih dulu diperiksa/ diperbaiki Bahasa Indonesia-nya oleh Sr. Myriam Therese, PMY (rip). Pengiriman majalah tersebut dengan pos. Dana berasal dari sumbangan bekas murid. Majalah itu dikirim ke semua bekas murid tanpa terkecuali dan bahkan ada yang gratis.

      Setelah beliau pensiun dari jabatan sebagai kepala sekolah pada tahun 1989, kemudian dilanjutkan oleh Sr. Maria Susiloyuwati ( tapi sebentar ), kemudian dijabat oleh Sr. Antonie Ardhatin, PMY dibantu guru Bahasa Indonesia ibu Untari dan murid2 kelas terakhir dalam jangka waktu yang cukup lama. Lalu diserahkan pada bu Untari setelah beliau menjabat kepala sekolah yang baru. Namun penerbitannya tidak begitu lancar karena makin berkurangnya artikel yang dikirim oleh alumni, dan yang membantu penerbitannya sangat sedikit.

        Ketika para Missionaris kembali ke Nederland dan tidak lagi berkarya di Wonosobo, penerbitan majalah terakhir ditangani oleh ibu Untari sebagai Kepala Sekolah pada tahun 1990. Sayang hal itu hanya bertahan beberapa tahun saja. Waktu itu tenaga para suster Indonesia masih sangat sedikit, dan mereka mulai tersebar ditugaskan ke berbagai komunitas suster di kota lain, maka penerbitannya tidak teratur, hingga akhirnya macet, lalu berhentilah kegiatan penerbitan majalah PENGHIBURKU itu.

          Oleh karena kasus itu, ADECO Yogyakarta berinisiatif menerbitkan BULLETIN dengan nama sederhana “INFO ADECO”, dengan tujuan untuk menampung semua berita2 ( yang bukan gossip ), sebagai wadah komunikasi antar alumni agar terpelihara persaudaraan di antara para alumni Dena-Upakara dan Don Bosco. Pertama kali INFO ADECO itu diterbitkannya pada tgl. 21 Februari 1999, tidak distensile lagi seperti majalah PENGHIBURKU, tetapi difotokopi. Alumni yang berlangganan membayarnya dengan sukarela untuk mengganti ongkos cetak dan jasa redaksi a la kadarnya. Modal awalnya dari uang kocek Rp.15.000,- (Lima belas ribu rupiah) dari bu Dita untuk ongkos fotokopi. (maaf secara sukarela tidak masuk hitungan). Penerbitan BULLETIN  “INFO ADECO” tidak mengganti nama “PENGHIBURKU” sebab majalah itu masih dianggap tidur alias macet untuk jangka waktu yang tidak pasti.

      Sementara itu  para alumni Dena-Upakara dan Don Bosco semakin berkembang dewasa dan mulai dapat memikul tanggungjawab untuk mengelola majalah itu, dengan semboyan :  “ DARI KITA UNTUK KITA”.

     Sr. Antonie sebagai pamong (Pembina) ADECO pada waktu itu – tahun 1999 – menyerahkan pengelolaan Majalah “PENGHIBURKU” kepada pengurus Paguyuban ADECO Yogyakarta dengan pesan sebagai berikut :

    1. Pengelolaan bisa bergilir : Adeco Yogya – Jakarta – Surabaya – Semarang dan seterusnya.
    2. Sr. Antonie juga  menyiapkan modal untuk penerbitan majalah itu.

       Sesuai instruksi Pembina ADECO /  Sr. Antonie, pengelolaan penerbitan majalah “INFO ADECO” diserahkan kepada ADECO JAKARTA pada tahun 2002 berdasarkan kesepakatan dari para distributor 9 (Sembilan) wilayah melalui rapat pleno di Yogyakarta.

        ADECO Jakarta sempat mengelola Majalah itu selama 3 (tiga) tahun. Kemudian sudah waktu untuk giliran pada ADECO wilayah lain, tetapi dalam rapat tidak ada wakil2 dari wilayah2 yang berani menerima giliran sebagai pengelola. Akhirnya terpaksa kembali pada ADECO Wilayah Yogyakarta, kembali pada redaksi semula untuk melanjutkan penerbitan majalah itu.

     Dalam perjalananan waktu, pada tahun 2011 nama Majalah “PENGHIBURKU” yang macet tersebut dikelola oleh ADECO wilayah Yogyakarta dengan nama INDFO ADECO kemudian diubah nama yang baru menjadi “MELAWAN SUNYI, MENGUKIR PRESTASI”, disingkat MSMP.  Berlanjut terus dilakukan setiap tahun 3 (tiga) kali terbit. Sampai tahun 2013 penerbitan majalah tersebut mengalami kesulitan bekembang jauh dari target antara lain karena : harga kertas naik melangit, makin berkurangnya artikel dari alumni, beberapa staf redaksi pulang karena sudah selesai kuliahnya dan kesibukan2 beberapa staf redaksi yang lain sehingga terpaksa sementara “istirahat” pada tahun 2013 sampai sekarang.

       Marilah kita sekarang membaharui pengelolaan majalah itu dengan mentrasformasi ke MAJALAH DIGITAL dengan mendirikan website adeco indonesia, sehingga pengelolaannya lebih mudah walaupun redaksi dan pengelolanya berasal dari berbagai daerah.

       Dengan tekad yang besar Sr. Antonie mendorong ADECO semua 11 wilayah untuk lebih AKTIF menghidupkan kembali penerbitan majalah MSMP demi tercapainya VISI dan MISI Keluarga ADECO Nasional Indonesia dan Almamaternya.

Semoga sukses!

Sekian dan Terima Kasih.

 

Ditulis oleh:
M. Th. Dita Rukmini S.

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments

Open chat
MAU TANYA ?
Ajukan pertanyaan