Sekian banyak siaran TV yang menawarkan untuk ditonton, baru kali ini coba pilih siaran MOJI….. muncul layar yang menampakkan suasana yang menegangkan….seru. Tertulis teks dua baris kalimat ….begitu saya membacanya….”Wah…ada apa ya? Koq ada keributan itu malah tim krew kamerawan ikut campur ?”, gumamku heran sambil menonton siaran itu menunjukkan para pelaku itu sedang berseteru … bertengkar… berkelahi bahkan berkejar-kejaran. Lagipula… ada seorang psikolog perempuan berjilbab berperan mendampingi host (=penyelenggara) “Tercyduk” , yang terkenal bernama LIONIL HENDRIK seorang pria gentle, wajahnya blasteran…entahlah. Saya baru melihatnya. Saya amati siaran itu …apakah memang benar-benar nyata atau berupa semacam sinetron yang sarat dramatis berhubung ada beberapa kamerawan turut berperan tampak dalam siaran itu….sambil menyandangkan kamera di pundaknya.
Siaran itu mengungkapkan kisah nyata yang memilukan hati sampai ….sampai LIONIL – penyelenggara “Tercyduk” itu – menangis tersedu-sedu …air matanya berderai deras menghias wajahnya. Dengan kesal dia menguraikan penjelasan terkait kejadian yang sungguh2 terjadi nyata…!
Judul siaran itu “Tercyduk” yang artinya kepergok atau ketahuan. Siaran tersebut paling banyak menayangkan kasus perselingkuhan, pencarian / suami atau anak kandung yang menghilang, perebutan suami, fitnah.
Melalui tulisan ini saya mencoba menceritakan rekaman kisah nyata yang terjadi….bukan sandiwara bukan pula sinetron. Dari sekian banyak tampilannya, saya ambil 2 (dua) kisah saja yang menarik bagi saya sebagai bahan renungan. Saya berusaha membaca bibir para pemeran itu dan cukup terbantu dengan teks beberapa kalimat. Lebih bagus lagi bila dibantu Juru Bahasa Isyarat atau Juru bicara. Harapan saya agar para pembaca berkenan mengambil hikmah dari kisah nyata sebagai pelajaran hidup.
1). Kasus membedakan anak kembar.
RIKA seorang perempuan muda ditaksir kira-kira berusia 20 tahun.. Rika berlaku sebagai PELAPOR. Dia melaporkan kasus kepada Lionil untuk minta tolong Lionil menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami karena tidak bisa atasi sendiri.
LIONIL didampingi seorang psikolog – INTAN. Mereka berdua bertugas selaku investigator menghampiri RIKA di suatu lokasi pertemuan yang dijanjikan sebelumnya.
Lionil: Hallo Rika. Ceritakan masalahmu bagaimana ?
Rika : Aku kecewa mama nggak sayang aku, kenapa aku dibedakan dengan saudara kembarku. Aku gak betah tinggal di rumah mama, terpaksa pindah kost.
Lionil : Oke….saya bantu. Mari ikut naik mobil ke rumah mama ya.
Setiba di rumah mama, Rika dengan perasaan galau berusaha mendekati mama tetapi mama menolak Rika, sampai Rika menangis sakit hati melihat mama merangkul sayang pada saudara kembarnya yang bernama Laila. Laila bingung menghadapi sikap mamanya. Mama marah pada Lionil dkk karena disorot crew kamera “Terciduk” merekam peristiwa itu. Rika menangis sedih sekali : Mamaaa ….mamaaaa….uuhuh ..hhu….kenapa mama nggak sayang aku…., aku kan anak mama sendiri ?
Mama galak tegas menolak kehadiran Rika : Tidaak ! Pergi ! Saya tidak mau melihat kamu sama persis papamu jahat !
Rika kaget : …aduuuh ….maaaaa..maaa…. mana aku tahu papa kenapa ?
Mama marah dengan kesal : Papamu selingkuh menikah lagi …! Rika mirip Papa ..
Lionil dengan tim “Tercyduk” kaget ….melihat sikap mama yang tega mengusir Rika yang tidak tahu apa-apa masalah antar papa dan mama, karena peristiwa itu terjadi ketika si anak kembar masih kecil.
Lionil trenyuh ….matanya berlinang merasa kasihan pada Rika yang polos tidak mengerti masalah orang tuanya. Lalu Lionil berusaha melerai dan memberi arahan agar mama menerima Rika kembali karena ada hubungan darah sendiri dan anak dilahirkan mama sendiri.
Laila saudara kembar Rika juga kaget, karena dia baru tahu Papanya menikah lagi dan membenarkan nasehat Lionil agar mama menerima kembali Rika, karena dia adalah anak kandung sendiri, karena kedua anak kembar itu sama2 tidak tahu masalah orang tuanya. Anak sendiripun jangan menjadi korban kekesalan gara2 masalah orang tua sendiri.
Namun mama itu marah sekali pada Lionil karena campur tangan masalahnya lalu mengusir crew kamerawan … Lionil tetap berteguh dengan memberi nasehat pada mama Rika itu. Ditegaskan berhubung Papa sudah menikah lagi dan tidak bersama lagi, maka terimalah kembali Rika dengan kasih sayang. Berharap hidup bertiga di rumah dengan damai.
Mama SADAR menangis tersedu – sedu seraya merangkul Rika dan Laila bersama dengan erat sekali meminta maaf pada Rika : Maaaf maaaf….maaf…. mama salah …ya Allah ! Mama sakit hati Papa selingkuh tanpa diketahui penyebabnya.
Lionil sementara menjauhi mereka …ke luar rumah menghadap tembok, menangis tersedu dan air matanya berderai deras terharu karena berhasil membantu Rika menyelesaikan masalah itu, berhasil meluluhkan hati mama anak kembar yang berhati keras sekali !
Hikmah: Akibat Papa berselingkuh dengan perempuan lain, bercerai lalu menikah lagi, padahal anak kembarnya masih kecil membutuhkan kasih sayang orang tua secara sempurna. Kejadian tersebut akan mengakibatkan sesuatu yang negatif bagi anak kandung yang tidak tahu menahu permasalahan yang dihadapi orang tua. Kesehatan mental anak akan terganggu jika dibiarkan merana. Beruntung jika anak cerdas mampu menghadapi untuk mengatasi masalah hubungan retak dengan orang tuanya.
Sebuah keluarga yang sempurna membutuhkan kedamaian agar memperoleh kebahagiaaan seluruh keluarga selamanya. Sebagai pelajaran bagi para calon pasutri (pasangan suami isteri) yang perlu mempersiapkan ketangguhan mental dan iman yang benar.
Permintaan maaf Mama kepada Rika anak kembar yg di”benci”nya
2). Kasus kehilangan anak kandung. (Bersambung —— >> ke bagian 2 )
Penulis :
Dita Rukmini S. (DU,1972/1973)
ADECO wilayah Yogyakarta.