Rabu, Juni 18, 2025
No menu items!
spot_img

Mie Ongklok

     Berkunjung ke kota almamaterku Wonosobo yang membuat bernostalgia adalah berkuliner khas. Kuliner khas Wonosobo selain tempe kemul, gorengan yang selalu dicari para alumni Dena Upakara maupun Don Bosco yaitu mie ongklok. Mie ongklok adalah mi rebus khas kota Wonosobo dan sekitarnya. Mie unik terbuat dari rebusan sayuran segar kol, potongan kucai, slada air dituangi kuah kental berkanji disebut “loh”. Banyak dijajakan di berbagai warung makan, warung tenda maupun dijajakan berkeliling menggunakan gerobak.

      Resep mie ongklok pertama diperkenalkan Kwa Tjin Hwat tahun 1940. Dulu dibuat untuk memanfaatkan kekayaan alam Wonosobo seperti kol, slada air dan kucai. Sayuran ini memberi cita rasa segar dan bergizi.

      Asal usul mie ongklok diambil dari nama alat untuk memasak mirip keranjang dari anyaman bambu. Proses penyajian tradisional dengan cara mencelup-celupkan ulang mie dan sayuran menggunakan alat disebut ongklok menambah nilai budaya pada cara penyajian dan menjadikan ciri khas proses pembuatan mie ongklok. Menjadikan mie begitu istimewa, melibatkan alat masak ongklok untuk merebus secara khas memberikan sentuhan magis pada mie menjadikan lebih kenyal dan lezat.

-Ongklok-

     Mencicipi mie ongklok, mie memiliki tekstur kenyal, lembut dengan bentuk agak gepeng. Kuahnya kental kayak lem cair bercita rasa cenderung manis gurih. Kuah kental berkanji terbuat dari campuran pati singkong, gula merah, ebi (udang kering) rempah dan bumbu kacang memberikan rasa segar dan gurih. Setiap tegukan kuah memberikan sensasi rasa yang tak terlupakan dan menambah kangen cerita masa kecil kebersamaan teman-teman reuni. Tawa canda berbaur kemebul-kemebul sajian mie baru diangkat dari dapur wanginya taburan bawang goreng. Lebih komplit ditemani sate sapi dibalur sambal kacang dan tempe kemul yang masih hangat kemebuuuul menambah hangat badan gak bisa diajak kembroyos hehehehe….karena dingin cuaca Wonosobo brrrr….

M-enikmati kuliner khas Wonosobo di sela-sela reuni dan habis rakor.

I-ndahnya bercerita nostalgia dalam kebersamaan suka ngusilin ibu asrama guru dan suster hahaha hihihi…

E-pisode per-episode cerita kenakalan kami hahaha….

O-brolan diselingi canda tawa tingkah beliau-beliau (maafkan kami…yuk jewer hehehe…)

N-akalnya kami karena kepolosan kami.

G-alaknya beliau beliau duuuuh bikin kami kapok berbuat hahaha…

L-agi pula hukuman kami terima oleh hikmah-hikmah.

O-leh beliau-beliau, kami dinasehati dengan logika dan kasih sayang.

K-asih sayang beliau beliau mengajarkan kami bersekolah kehidupan.

 

Aning DU 83

ADECO Jogja

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

posting terupdate

Recent Comments

Andre Tjakra ( Alumni Don Bosco 2001) pada GANGGUAN MATA
Aning pada PENDERITAAN ELIZA
Aning pada TEMPE KEMUL
dewi murtindah pada TEMPE KEMUL
Aning pada Kisah Seorang Mirmo
dewi murtindah pada EDITORIAL
dewi murtindah pada EDITORIAL
dewi murtindah pada * Pelepasan Kerinduan Kita *
dewi murtindah pada ~Dena Upakara~
Aning pada ~Dena Upakara~
Andre Tjakra (Adeco Bandung dan ketua keluarga ADECO Bandung) pada Reuni Kecil Murid Pertama Saya
Rudianto pada EDITORIAL
Rudianto pada EDITORIAL
Tabita Setyowati pada EDITORIAL
error: Content is protected !!