Pada hari minggu tanggal 19 Januari 2025 diadakan pertemuan ADECO wilayah Yogyakarta, setelah selesai Misa khusus yang dipimpin oleh Romo G. Subanar, SJ di kapel susteran PMY. Seluruh anggota ADECO wilayah Yogyakarta berkumpul di aula HKI (Hellen Keller Indonesia – SLB /A-B ) – Sedayu, Yogyakarta.
“Saya akan datang ke pertemuan ADECO Yogyakarta besok tanggal sembilan belas Januari “, kata Sr. Antonie berjanji pada kami.
Sr. Antonie bertindak selaku Pembina ADECO Indonesia, hadir pada pertemuan ADECO guna memberi bimbingan pada para pengurus ADECO wilayah seperti yang telah dilaksanakannya pada acara pelantikan pengurus baru. Beliau berkenan melantik pengurus baru dan sekalian memberi arahan terutama terkait dengan proses REGENERASI pengurus. Kini telah terjadi regenerasi pengurus ADECO wilayah Bandung, Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, Pekalongan, Kedu, Semarang dan Pati. Regenerasi Adeco Jabodetabek sudah terjadi sebelum Sr. Antonie tiba kembali dari Nederland. Yang belum ada pergantian pengurus adalah : Adeco Banyumas dan Adeco Salatiga. Sekarang Plt Ketua Adeco Salatiga dipegang oleh sdr. Wiwit Suselo ( masih Plt ), sampai terpilihnya Ketua baru, karena Ketua yang lama – Sdr. Wildan – pindah ke Sragen.
Yang paling penting dalam pengelolaan keuangan ialah TRANSPARANSI laporan Keuangan. Sudah tentu setiap keluarga ADECO di semua wilayah memiliki UANG KAS yang berasal dari IURAN anggota dan hasil penggalangan dana.
Mengurus keuangan merupakan pekerjaan yang tidak mudah. MENGAPA ? Anda sekalian tentu sudah tahu alasannya dan dapat menjawab sendiri kan ….???😊
Di depan para anggota ADECO Yogyakarta sang ketua ADECO wilayah Yogyakarta – mas Putut – memimpin pertemuan anggota dihadiri Pembina ADECO Nasional Sr. Antoni dan Sr. Patricia. Tidak disangka datang juga beberapa tamu dari luar DIY, yaitu dari Palembang – mbak Dessy, dari Lampung – mas Towo dan dari Jakarta – mas Jeffrie. Mereka disambut dengan baik dan mengikuti acaranya sampai selesai.



Mas Huda menjelaskan bahwa pengurus ADECO wilayah Yogyakarta akan membuka rekening bersama BLU BANK agar dapat dipantau / dikontrol oleh anggota yang memiliki rekening yang sama Bank-nya, misalnya BCA, paling banyak 50 orang. Kondisi keuangan yang ada di Bank dapat dilihat dengan jelas. Setiap pertemuan akan selalu disampaikan laporan keuangan seperti ini.

Laporan keuangan ADECO wilayah Yogyakarta disampaikan dengan transparan. Bila ada kekeliruan dapat diperbaiki. Ditunjukkan bahwa ADECO wilayah Yogyakarta telah memiliki tabungan yaitu KAS yang berasal dari iuran anggota. Uang Kas disimpan /ditabung di CU (Credit Union= koperasi kredit) milik ADECO wilayah Yogyakarta yang dimonitor oleh CU LESTARI Wonosobo, melalui CU-Lestari Cabang Maninsrenggo Klaten.
CU Lestari itu didirikan oleh Sr. Theresianne PMY yang kini menjadi komisaris CU tersebut. Sebagai komisaris Sr. Theresianne memantau / mengontrol keuangan CU dan juga menjadi internal auditor bagi CU – Lestari. Adapun buku tabungan CU Adeco dapat dipantau setiap bulan sekali, pada minggu kedua waktu diadakan pelayanan transaksi

Sr. Antoni memberi arahan bagaimana pengelolaan yang baik untuk manajemen keuangan ADECO, bahwa harus dikerjakan secara transparan dan profesional. Kas Adeco ditabung di buku rekening C U (Credit Union) atau Koperasi Simpan pinjam.
“Siapa yang anggota CU ?”, Sr. Antoni bertanya pada para anggota yang hadir. Tampak Lientje mengacung jari telunjuk, beberapa anggota yang lain berdiam diri, tidak tunjuk jari.
“Buku ini harus dipegang atau dibawa sendiri, setiap pelayanan koperasi buku tabungan ini harus dibawa. Tidak boleh titip di kantor koperasi. Kalau buku tidak dibawa, tidak bisa dilayani. Pulang ambil buku lalu kembali ke kantor koperasi.”, Sr. Antoni menegaskan.
“ADECO harus bisa bekerja secara profesional !”, Sr.Antoni menasehati.
Demikian berita kegiatan pertemuan kami di HKI -Sedayu, dilanjutkan dengan acara tukar kado dalam rangka Tahun Baru 2025.
Peliput : Dita Rukmini (DU,1972/73)