Pagi hari pukul 08.00 WIB pada tanggal 16 Agustus 2024, berangkatlah saya dari rumah menuju ke tempat diadakannya acara penting untuk komunitas Tuli. Saya berangkat dengan kendaraan umum, yakni Go-Jek. Perjalanan dari rumah ke tempat itu makan waktu sekitar 15 menit karena waktu itu masih pagi jadi jalannya tidak terlalu ramai. 15 menit kemudian, sampailah ke tempat tersebut. Tempat pertemuan yakni di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Acara penting yang saya maksudkan ialah pada tanggal 15-18 Agustus, diadakan pertemuan-pertemuan pimpinan organisasi Tuli se-Asia. Ada tiga pertemuan yang dilaksanakan yakni :
- 36th World Federation of the Deaf Regional Secretariat for ASIA Representative Meeting (WFD RS ASIA RM = Pertemuan/ Rapat Para Wakil Federasi atau organisasi Tuli se-ASIA yang ke-36)
- 14th World Federation of the Deaf Regional Secretariat for ASIA Youth Section Representative Meeting (WFD RS ASIA YS = Pertemuan/ Rapat Para Wakil Federasi atau organisasi Tuli Se-ASIA Bidang Kepemudaan yang ke-36)
- World Association Sign Language Interpreter’s ASIAN meeting (WASLI ASIAN interpreter’s = Asosiasi atau perkumpulan penerjemah Bahasa Isyarat se-ASIA).
Ketika saya masuk ke hotel, saya menuju tempat registrasi. Di sana ada mas Momi (DB) – salah satu Adeco yang bertugas sebagai panitia registrasi. Setelah registrasi ulang, saya diberi selendang batik dan tas kecil sebagai souvenir. Tidak hanya itu, saya juga diberi informasi bahwa bagi peninjau tiket masuk hanya dapat makan malam pada upacara penutupan saja serta semua peninjau bebas memilih mau meninjau pertemuan para delegasi (= utusan) WFD RS Asia ) atau Pertemuan para delegasi WFD RS Asia bidang kepemudaan.
Ada tiga macam peninjau meeting yaitu :
- Peninjau penuh : menginap di hotel selama 4 hari 3 malam, makan 3x dan snack 3x
- Peninjau paruh waktu : tidak menginap di hotel, makan 3x dan snack 3x,
- Peninjau biasa : tidak menginap, tidak mendapat makan / snack tetapi diberi tiket masuk Gala Dinner (acara makan malam yang lebih mewah/ istimewa) pada acara upacara penutupan. Saya mendaftar sebagai peninjau biasa dapat mengikuti meeting dan tiket masuk Gala Dinner.
Usai registrasi ulang, saya menunggu di lobby karena acara pertemuan baru mulai jam 9 pagi. Sembari menunggu tiba waktunya, saya bertemu dengan beberapa kenalan Tuli yang juga menjadi peninjau dan mengobrol ringan. Tidak hanya itu, saya mengamati segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Rupanya tidak hanya teman-teman Tuli dari penjuru Asia yang datang hadir dalam pertemuan, teman-teman Dengar dari penjuru Asia pun turut hadir dalam pertemuan itu. Teman-teman Dengar yang saya maksudkan adalah Juru Bahasa Isyarat Dengar maupun Tuli dari segala penjuru Asia. Setelah tiba waktunya jam 9 pagi, saya dan teman-teman menuju ke ruang pertemuan yang terletak di Median Hotel Santika Priemer (terletak di antara lantai 1 dengan lantai 2)
Di ruang pertemuan yang saya tinjau ialah ruang pertemuan WFD RSA YS. WFD RSA YS adalah organisasi pemuda-pemudi Tuli dari seluruh Asia. Setiap negara Asia anggota WFD mengirim 2 orang delegasi Tuli Muda sebagai delegasi untuk mengikuti pertemuan/rapat itu. Jumlah negara Asia yang hadir di pertemuan WFD RSA YS pada tanggal 16-17 Agustus 2024 ada 9 negara yaitu India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Mongolia, Nepal, Filipina, Korea Selatan dan Thailand. Ketika saya memasuki ruangan tersebut, sungguh blank sekali pikiran saya karena semua berkomunikasi menggunakan Isyarat Internasional, yang masih saya pelajari. Sungguh bingung sekali aku, Aduh! Meski demikian, saya berusaha menangkap apa yang sedang dibicarakan. Dalam ruangan itu, bagian depan diisi para delegasi Tuli Muda Se-Asia duduk dengan bentuk U dan bagian belakang diisi para peninjau duduk berjejeran . Saya memilih duduk paling pojok, tempat saya bisa melihat secara leluasa.
Selama pertemuan WFD RSA YS berlangsung, sungguh kondusif sekali, tidak ada keributan sama sekali. Saya selama itu berusaha sekali menyimak dan memahami apa yang disampaikan dengan menggunakan Isyarat Internasional. Walau antara paham – tidak paham, saya mendapat beberapa hal yang dibahas selama pertemuan WFD RSA YS yaitu: Mendiskusikan beberapa hal-hal yang berkaitan dengan apa saja yang dilakukan terhadap program kegiatan ke depannya, salah satunya mengenai pengajuan proposal kegiatan sebaiknya dibuatkan dan diajukan kepada pemerintah setahun sebelum kegiatan WFD RSA YS dilaksanakan. Tidak hanya itu, perencanaan kegiatan WFD RSA YS sebaiknya tidak dilakukan dalam waktu yang mepet agar pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Setelah mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan rencana program itu, masing-masing negara Asia anggota WFD memaparkan laporan kegiatan dan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Selama presentasi, semua menyimak dan tidak ada yang sibuk sendiri. Keren sekali, bahkan tidak ada yang menyela selama presentasi. Ketika jarum jam menuju angka 12 siang, pertemuan ini dihentikan sementara untuk waktu istirahat dengan makan siang atau sholat dan sebagainya. Sebelum istirahat, diberitahu jam 1 siang sudah kembali dan melanjutkan pertemuan lagi. Karena saya tidak mendapat makan siang, saya memilih makan di luar hotel.
Kembalinya ke ruang pertemuan usai jam istirahat, mereka kembali melanjutkan presentasi laporan kegiatan masing-masing negara Asia. Waktu itu, saya merasa ngantuk, saya berpikir untuk pindah ke ruang pertemuan WFD RS Asia Ordinary Member ( Rapat pimpinan organisasi Tuli se-Asia anggota WFD). Menuju ke ruang yang lain dengan menyusuri lorong sekitar 3 meter dari ruang rapat WFD RSA YS. Dan akhirnya saya pindah ke ruang pertemuan WFD RSA.

(pimpinan organisasi Tuli)
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Ketika saya memasuki ruangan itu, saya kaget melihat jumlah kehadiran delegasi WFD RSA lebih banyak daripada jumlah kehadiran para delegasi WFD RSA YS. Para delegasi WFD RSA yang hadir pada pertemuan ada 12 negara yakni: Indonesia, Malaysia, Hongkong, India, Jepang, Lao, Macau, Singapura, Filipina, Thailand, Mongolia dan Nepal. Mereka menggunakan isyarat internasional. Saya bertemu Bu Dita, Pak Iwan, dan Bu Juniati adalah panitia dengan memakai seragam memantau / mengawasi. Di ruang rapat itu, saya melihat ada presiden WFD RSA 2023-2027 Mr. Withayoot Bunnag. Wow rasanya seperti melihat tokoh penting!. Saya kemudian duduk di belakang bersama dengan para peninjau. Saya menyimak dan mengamati presentasi tiap delegasi negara Asia itu, sungguh berat sekali bahasanya. Berbeda dengan pertemuan WFD RSA YS yang membahas dengan hal-hal yang mudah dipahami oleh muda-mudi. Meski demikian, saya tetap berusaha melihat dan menanggapi apa yang sedang disampaikan dengan menggunakan isyarat internasional. Ketika tiba giliran presentasi dari perwakilan delegasi Indonesia, terjadi sedikit kendala karena ketua DPP gagap isyarat internasional karena jarang sekali menggunakan isyarat internasional namun ada bantuan yakni PPT. Acara pertemuan yang berlangsung dengan kondusif bahkan bisa dibilang kalau semua para delegasi sangat menyimak, tidak ada yang sibuk sendiri bahkan sangat proaktif. Luar biasa sekali!. Ketika pertemuan ini berakhir, tidak membuang kesempatan untuk berfoto bersama presiden WFD RSA 2023-2027, Mr. Withayoot Bunnag.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Setelah pertemuan WFD RSA berakhir, masih ada pertemuan khusus lagi di ruang yang tadi digunakan untuk pertemuan khusus perempuan. Semua yang hadir perempuan baik delegasi maupun peninjau berkumpul di ruangan untuk adakan diskusi. Sembari menyimak, saya menemukan hal-hal yang menarik yakni pengalaman-pengalaman yang dirasakan para perempuan di negara masing-masing. Salah satunya pengalaman ketika mengetahui ada perempuan Tuli sering “dirumahkan” apalagi sering dibilang perempuan Tuli tidak bisa apa-apa padahal itu salah besar. Selain sharing pengalaman, diputuskan rencana untuk tahun berikutnya mengadakan meeting khusus perempuan Tuli se-ASIA sama seperti WFD setingkat Dunia. Wahh…. makin menarik sekali! Semoga tahun berikutnya saya masih bisa diberi kesempatan untuk hadiri pertemuan para perempuan Tuli WFD RS ASIA Woman Section. Setelah selesai pertemuan para perempuan Tuli itu, kami semua foto bersama. Asyik sekali….!
Tanggal 17 Agustus 2024, saya kembali menghadiri pertemuan itu di Hotel Santika. Seperti yang saya lakukan kemarin, menunggu tibanya jam 9 pagi di lobby. Sembari menunggu, saya bertemu salah satu teman Adeco (Don Bosco lulusan tahun 2012). Saya malah baru tahu setelah berkenalan. Kami pun mengobrol sejenak di lobby.
“Apakah kemarin kamu paham isyarat internasional?” Tanya kepada saya
“Ahahaha…. 50% paham 50% tidak paham. Ada beberapa kosa isyarat internasional yang belum saya tanyakan kepada teman saya.” kujawab. Kami pun berdiskusi tentang apa yang dibahas pada pertemuan kemarin. Ketika sudah tiba jam 9 pagi, kami pun bergegas menuju ruang pertemuan WFD RSA YS. Pada hari kedua, saya berniat untuk meninjau dua pertemuan WFD RSA dan WFD RS YS namun saya justru berujung meninjau pada satu pertemuan saja, WFD RSA YS sepanjang hari karena saya merasa seru sekali. Pada pertemuan WFD RSA YS, mereka mendiskusikan aturan-aturan/ketentuan khusus maupun umum WFD RSA YS mana yang mau diubah atau dihapus atau direvisi. Yang menjadi alasan mengapa saya berujung meninjau pada pertemuan WFD RSA YS yaitu cara para delegasi memilih kandidat pengurus baru WFD RSA YS 2024-2028. Maksud saya yaitu sebelum memulai vote memilih kandidat pengurus baru WFD RSA YS, masing-masing kandidat menyampaikan perkenalan diri, latar belakang diri dan visi misi. Ada lima kandidat pengurus, masing-masing dari Indonesia, Korea, India, Nepal dan Filipina. Selama menyampaikan itu, saya melihat bahwa semua para delegasi WFD RSA YS menyimak sampai selesai, tidak ada yang sibuk sendiri. Setelah para kandidat selesai menyampaikan, para delegasi WFD RSA YS diberi kesempatan untuk tanya jawab secara bergiliran. Tentu saja menggunakan isyarat internasional. Setelah itu, dimulai vote memilih 4 orang. Selama proses pemilihan vote, saya mendapat hal yang patut ditiru untuk teman-teman Tuli Indonesia yakni selama vote pemilihan berlangsung, terasa suasana demokrasi karena saya tidak menemukan adanya usaha untuk bekerjasama dari negara lain untuk memilih kandidat sama. Tidak ada yang mencontek apalagi mengintip pada negara lain. Benar-benar kondusif sekali. Setelah melalui diskusi dan vote yang panjang, akhirnya kandidat yang terpilih secara resmi menjadi pengurus WFD RSA YS masa bakti 2024-2028.
Susunan pengurus baru WFD RS Asia Youth Section 2024-2028:
- Ketua : delegasi dari India,
- Wakil ketua : delegasi dari Korea Selatan,
- Sekretaris : delegasi dari Filipina,
- Bendahara : delegasi dari Nepal.
Hore, proficiat para pengurus baru 2024-2028 ! Sebelum pertemuan ini berakhir, diberi waktu sedikit kepada presiden WFD RSA 2023-2027, Mr. Withayoot Bunnag untuk berpidato singkat. Dalam pidato singkat, Beliau menceritakan latar belakang bahwa Ia keturunan Thailand dan Amerika. Ia lulusan S1 jurusan Theater dan S2 pendidikan Tuli Universitas Gallaudet, Amerika Serikat. Ia memberitahu bahwa ada YLS, suatu program camp untuk Tuli yang berusia 6-11 tahun di Amerika Serikat bahkan mengatakan bahwa itu salah satu program yang sangat bermanfaat untuk muda-mudi Tuli dan merekomendasikan untuk mengikuti program camp YLS.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pertemuan WFD RSA, WFD RSA YS dan WASLI Asian Interpreters’ secara resmi berakhir pada pukul lima-enam malam meski sempat molor waktunya karena pertemuan belum selesai. Jam 7 malam, diadakan acara upacara penutupan di lantai terbawah Hotel Santika. Pada upacara penutupan ini, Ketua Umum DPP GERKATIN Bapak Bambang Prasetyo dan Presiden WFD RSA 2023-2027, Mr. Withayoot Bunnag memberi pidato penutupan. Setelah itu, kami semua baik para delegasi WFD RSA, WFD RSA YS, para peninjau dan tamu VIP makan malam sambil menonton pentas seni yang ditampilkan oleh murid2 SLB Hellen Keller Indonesia (HKI) dan Grup seniman Tuli Bawayang. Penampilan ini disambut baik oleh para delegasi WFD RS dan WFD RSA YS bahkan presiden WFD RSA sempat bergurau pada salah satu pemain pantomim dari grup Bawayang.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Ditulis oleh:
Vincentia Prasetya A.P. (DU,2015)
ADECO wilayah Yogyakarta.
Terus semangat menulis, Vinta..
Dan belajar tata bahasa Indonesia yang benar..
Seperti susunan kalimat tanya…
Tanya kepada saya… Kurang pas..
gpp saya salut dan bisa memahami..
Yang penting sudah tersampaikan dan bisa dimengerti yang ingin Vinta bagikan dal artikel ini…. Terus maju… Terimakasih
hi