Kamis, Oktober 16, 2025
No menu items!
spot_img
BerandaBerita AlumniBerbagi CeritaKUNJUNGAN SOSIAL DI PANTI WREDA BORO KULON PROGO - YOGYAKARTA

KUNJUNGAN SOSIAL DI PANTI WREDA BORO KULON PROGO – YOGYAKARTA

     Melalui majalah digital ini penulis ingin berbagi cerita ini tentang kunjungan sosial untuk alumni LANSIA Yogyakarta ibu Isbani (angkatan 1966) di panti  wreda Boro, Kulon Progo, Yogyakarta.

Bu Roosmeiny ( teman sekelas ibu Isbani ) memberitahu padaku :  HUT bu Isbani jatuh pada tanggal 4 Agustus 2025,  berharap agar bu Isbani dapat dihibur berhubung bu Isbani belum lama menempati panti Wreda (kata lain dari panti jompo).

Melalui WA grup Adeco Yogyakarta, saya umumkan rencana kunjungan sosial ke panti Wreda untuk menengok bu Isbani sekalian memperingati HUTnya yang ke-75. Melalui grup itu, hanya mbak Wiwik (Sri Widati) dari desa Sompilan Pakem yang mau ikut bergabung. Sayang sekali cuma sedikit anggota yang bisa berangkat,  2 (dua) orang ingin ikut gabung tetapi tidak bisa karena kesibukan pekerjaannya. Namun mereka menitipkan kado HUT untuk bu Isbani.

Disusunlah agenda kunjungan ke panti wreda, teman Adeco Yogyakarta yang akan ikut bergabung ialah  bu Tabitha (kakak kandung Bambang Gunadi alumnus DB) . Bu Tabitha menawarkan kendaraan mobilnya, yang menumpang urunan bensin saja. Bertepatan HUT bu Isbani, kami berlima  ialah pak Giek, bu Tabitha, mbak Wiwik, Sugiarto dan saya,  berangkat dengan mobil yang disetir oleh Sugiarto. Wiwik dari desa Sompilan Pakem datang ke rumahku pada jam. 09.00 diantarkan puteranya. Dia bawa oleh2 untuk bu Isbani.

Sekitar jam. 10.00 kami dijemput mobil bu Tabitha meluncur ke arah barat, desa Boro, kabupaten Kulon Progo.  Jalan  lengang ….lancar ….melewati area pedesaan …sekalian menikmati persawahan…hijau-hijau royo-royo (Bahasa Jawa) menyejukkan….., mata menjadi lebih segar ….dan menyusuri pinggiran sungai….berkelok-kelok…. ternyata jalan tersebut membuang waktu….sehingga perjalanannya lama sekitar 1,5 jam. Jauh amat nih. Padahal ada jalan lain yang mulus jaraknya lebih dekat kurang dari 1 jam….. Pak Giek komplain pada Sugiarto karena tidak mengikuti sarannya memperhatikan papan penunjuk ke arah desa Boro….. Hmmmm…Akan tetapi ada baiknya kami dapat nikmati area hijau dengan udara yang segar. Sugiarto mahir menyetir sehingga kami nyaman naik mobil padahal jalannya berkelok-kelok menyusuri pingiran sungai besar.

Setiba di panti Wreda Boro milik suster OSF yang bersebelahan komplek Rumah Sakit Boro dekat Gereja Katolik, kami masuk ke dalam, naik tangga ke dataran atas, mencari-cari penghuni….. wah koq sepi tidak tampak seseorangpun. Sekitar 20 menit kami menunggu di depan ruang tamu, muncul penghuni seorang perempuan setengah baya, kami minta tolong dipanggilkan bu Isbani.

Tidak lama kemudian bu Isbani datang duduk di kursi roda didorong teman satu panti, wajahnya berseri-seri senang menyambut kedatangan kami. Kami dipersilahkan masuk ke ruang tamu yang kecil. Kami menyalami bu Isbani yang berhari ulang tahun dan memberikan kado HUT dan oleh2 padanya. Kami mendengarkan cerita suka dukanya selama menempati panti wreda Boro. Cukup lama kami mengobrol, datanglah Suster kepala panti Wreda. Suster kepala tampak belum terbiasa berkomunikasi dengan bu Isbani. Tetapi beberapa teman penghuni panti itu dapat berkomunikasi baik dengannya. Untunglah….dia punya teman ngobrol.

Selama di panti, bu Isbani mengerjakan ketrampilan merajut dan dapat menjual karyanya. Lumayan dapat rejeki, dia senang hati. Biaya perawatannya di panti itu ditanggung oleh kakak iparnya dari Surabaya. Semua kakak kandungnya sudah tiada, tinggal saudara2 iparnya.

Setelah matahari naik meninggi menunjuk jam 13.30, sudah waktu untuk makan siang, kami pamit pulang …… perut sudah keroncongan….ya lapar.  Tidak lupa kamipun berfoto-foto dan shot video….

Meluncurlah ke rumah makan “Kopi Klotok Menoreh” di kaki pegunungan Menoreh, Kulon Progo. Kami makan lahap sekali sambil menikmati panorama yang indah di sekitar itu. Terima kasih pada bu Tabitha yang berkenan meminjamkan mobil. Terima kasih pada Sugiarto yang menyetir mobil. Terima kasih pada mbak Wiwik dari desa Sompilan, Pakem Kabupaten Sleman jauh-jauh mau ikut bergabung dalam kunjungan sosial.

Penulis: Dita Rukmini. DU, 1972
Adeco wil. Yogyakarta.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

posting terupdate

Recent Comments

Aning pada PENDERITAAN ELIZA
Aning pada TEMPE KEMUL
dewi murtindah pada TEMPE KEMUL
Aning pada Kisah Seorang Mirmo
dewi murtindah pada EDITORIAL
dewi murtindah pada EDITORIAL
dewi murtindah pada * Pelepasan Kerinduan Kita *
dewi murtindah pada ~Dena Upakara~
Aning pada ~Dena Upakara~
Andre Tjakra (Adeco Bandung dan ketua keluarga ADECO Bandung) pada Reuni Kecil Murid Pertama Saya
Rudianto pada EDITORIAL
Rudianto pada EDITORIAL
Tabita Setyowati pada EDITORIAL
error: Content is protected !!