Tertarik membaca WA grup yang diposting undangan dikirim dari MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia ) – Yogyakarta dituju kepada DPD GERKATIN Prop. DIY, tertera acara TULAR NALAR SUMMIT 2025, berhubung saya merasa ketinggalan pengetahuan tentang ancaman bahaya dunia digital maka ingin berpartisipasi pada acara internasioal itu demi menambah wawasan yang terbaru. (Summit = Pertemuan puncak / tingkat tinggi)
Konperensi internasional untuk umum jam 08.00 – 12.00. Tetapi diumumkan bahwa jam.13.00 – 15.00 acara Kelas Tular Nalar Ayo Belajar Bareng ”TULI CAKAP DIGITAL” khusus untuk peserta Tuli berusia 17 s.d. 35 tahun, kuota tersedia 20 orang Tuli. Saya kecewa “tidak diundang” sebab disebutkan batasan usianya. Padahal Lansia Tuli masih banyak yang belum cakap digital. Termasuk saya sudah lansia namun ingin juga mengikuti Kelas Tular Nalar itu.
Seijin dari DPD Gerkatin Prop. DIY, PDF Surat undangan tersebut saya teruskan ke grup ADECO Yogyakarta dengan harapan agar teman2 Adeco Yogyakarta dapat turut berpartisipasi. Sdri. Vinta yang memegang 2 jabatan sekretaris DPD Gerkatin Prop. DIY dan ADECO Yogyakarta membuat list (daftar) untuk menarik teman2 Tuli sebagai peserta mengingat kuota terbatas. Saya langsung mengisi nama pada list itu di grup ADECO Yogyakarta dan grup pengurus GERKATIN provinsi DIY, kemudian diikuti teman2 Adeco Yogyakarta. Sampai mendekati batas waktunya, sayang sekali peminat dari ADECO Yogyakarta sangat sedikit. Karena saya merasa isi surat undangan kurang jelas, lalu saya menyimak ulang surat undangan itu yang melampirkan kerangka acuan serta timeline (jadwal agenda), ternyata acara pokok untuk para lansia. Nah saya ajukan komplain melalui WA grup DPD GERKATIN Prov. D.I.Yogyakarta, agar disampaikan pada panitia TULAR NALAR – MAFINDO.
Beberapa hari kemudian dikirim surat undangan lagi dituju kepada DPD GERKATIN Prop. DIY, bahwa jam. 08.00 s.d 16.00 terbagi 2 (dua) sesi yaitu sesi pertama jam. 08.00 – 12.00 acara konperensi internasional untuk umum berlaku semua umur dan sesi kedua jam. 12.00 – 15.00 acara kelas Ayo Bareng Tular Nalar terbagi 4 (empat) kelompok yaitu peserta Tuli,Transpuan,Buruh Migran dan Penghayat Kepercayaan. Kelompok peserta Tuli mengikuti sesi kedua jam 13.00 – 15.00 acara Kelas Ayo Bareng “ TULI CAKAP DIGITAL” Nah …syukurlah sudah jelas. Saya merasa ayem (lega) dan mantap mau mengikutinya dari pagi sampai sore menyesuaikan jadwal acara.

TULAR NALAR Summit 2025 yang diselenggarakan oleh MAFINDO mengusung tema “Merayakan Semesta Kolaborasi” diisi konperensi internasional, Focus Group Discussion (FGD = Grup Diskusi Fokus ), Kelas Ayo Bareng dan Bazaar, bertujuan untuk:
- Pemberdayaan Lansia menghadapi resiko digital “Menyelamatkan Masa Tua di Linimasa”
- Penguatan Kapasitas pemilih pemula dalam menghadapi berita/informasi hoaks dalam dunia politik “Hiruk Pikuk Pemilu di LinimasaPemilih Pemula Pemilu.”
- Penyelarasan perspektif generasi dalam pemanfaatan teknologi AI (Artificial Intelequncy) “AI antar generasi edukasi dan etika”
Hari Kamis tgl. 26 Juni 2025 jam. 07.00 berangkatlah sendirian dengan naik motor meluncur dengan lancar, untunglah jalan raya lengang. Sekitar 20 menit tiba di kampus Sekolah Tinggi Multi Media MMC jalan Magelang, Yogyakarta. Memasuki ruang pendaftaran suasana masih lengang, waktunya masih 30 menit lagi sambil menunggu kedatangan teman2 Tuli.
Saya didekati panitia registrasi membantu mencarikan nama saya pada daftar peserta sesuai pendaftaran online untuk membubuhkan tanda tangan. Untunglah …tidak usah antri.

Di ruang Auditorium ekslusive (mewah), posisi duduk sama seperti bioskop, di atas panggung yang lebar, pada dinding yang lebar diputarkan “film kolosal” – kursi empuk nyaman duduk, dapat melihat sangat jelas, dapat membaca bibir pemain /pelaku film/video/ zoom dari jarak jauh. Ruangan ber AC sejuk tidak terlalu dingin, lighting (penyinaran lampu) keren berwarna-warni. Saya mencari posisi yang paling nyaman, ternyata di pojok sudah disediakan area khusus peserta Tuli, letaknya sebelah kiri dibelakang deretan kursi tamu penting. Sudah siapkan Juru Bahasa Isyarat (JBI).
Bersambung ke bagian (2)
Oleh:
M. Th. Dita Rukmini S.(DU, 1972)