Beberapa hari sesudah Hari Raya Idulfitri, ada festival balon udara yang diadakan di lapangan sepak bola Don Bosco. Kemacetan tidak bisa dihindari, mobil-mobil terparkir sepanjang Jalan Sambek dengan berbagai plat daerah luar kota membuat lalu lintas di jalan sempit itu macet. Untung saja, ada beberapa polisi dan petugas keamanan yang sigap lalu mengatur lalu lintas di area Don Bosco.
Sebenarnya, hari itu adalah hari pertama anak-anak Don Bosco dan Dena Upakara masuk sekolah. Namun, karena ada festival balon membuat pembelajaran berhenti sejenak. Pembelajaran efektif di kelas dimulai pukul 10.00. Kurang lebih selama dua hari yaitu tanggal 18 April sampai 19 April 2024, festival balon udara dilaksanakan. Pengunjung festival balon udara tidak hanya berasal dari sekitar sekolah tetapi juga dari berbagai kota.
Beberapa pedagang mulai memadati pinggir lapangan sepak bola. Mereka menata dagangan yaitu minuman-minuman, aneka kue, dan makanan khas Wonosobo. Terlihat pula beberapa stand mainan anak seperti trampolin, cetak pasir,dan istana balon. Anak-anak Don Bosco dari kelas Persiapan Satu sampai SMALB melihat dari dalam gerbang asrama 2.
Balon udara merupakan tradisi wajib seusai lebaran yang ada di Wonosobo. Awalnya, balon udara diterbangkan ke langit. Namun, karena efek negatif dari balon yang diterbangkan ke langit semakin banyak, contoh mengganggu penerbangan, balon jatuh dan terbakar menimpa rumah warga, adanya limbah plastik, dan lain-lain. Akhirnya, pemerintah melarang menerbangkan balon. Balon udara harus diikat supaya tidak terbang.
Tidak lama, terlihat anak-anak Dena Upakara berjalan dari kejauhan. Nampaknya, anak-anak Dena Upakara serta guru pendamping ingin menyaksikan euforia festival balon di Don Bosco. Anak-anak Dena Upakara yang masih kecil melihat balon udara dari dalam asrama 2 sedangkan anak-anak Dena Upakara yang sudah besar melihat langsung ke lapangan. Balon-balon sangat indah, besar, dan penuh warna. Balon udara tersebut dilukis dengan berbagai kreativitas.
Ternyata, pak Bupati Wonosobo, Pak Afif, juga turut serta hadir dalam acara festival balon tersebut. Pak Afif berjalan menerobos kerumunan dan berhenti sejenak di depan gerbang asrama 2 Don Bosco. Pak Afif menyalami satu persatu anak-anak Dena Upakara dan Don Bosco. Lalu, berfoto bersama. Pak Afif sangat senang karena anak-anak Don Bosco dan Dena Upakara juga menikmati pertunjukkan balon udara pada hari itu. Pak Afif memberikan sambutan sebentar dan menyapa pengunjung lalu beliau kembali ke kantor bupati.
Bupati Wonosobo Bapak H. Afif Nurhidayat, S.Ag menyaksikan festival Balon yang diselenggarakan di Don Bosco
Sekitar pukul 09.30, balon-balon mulai diturunkan. Ternyata balon udara itu sangat rumit cara menerbangkannya yaitu dengan bantuan asap dan api. Walaupun diikat, balon tersebut tetap menarik dan indah dipandang. Kalau ada angin kencang, balon bisa rusak. Oleh karena itu, balon hanya diterbangkan sebentar lalu diturunkan dan dilipat. Balon-balon yang dipertunjukkan di Don Bosco nantinya akan dipertunjukkan di Alun-Alun Wonosobo sehingga para pembuat balon sangat menjaga balon tersebut supaya tidak rusak.
Hari kedua Festival Balon juga masih banyak pengunjungnya. Ternyata, pengunjung tetap antusias berdatangan dan menyaksikan festival balon. Kegembiraan terlihat di wajah anak-anak Don Bosco. Setelah libur lebaran cukup lama di rumah, mereka datang ke Don Bosco Wonosobo dan ternyata disambut festival balon. Tentu saja, hal tersebut dapat sedikit menghibur dan menambah semangat anak-anak Don Bosco untuk memulai rutinitas kegiatan asrama dan sekolah.
Salam….
_rosadelima_